EKONOMI RI DITARGETKAN TUMBUH DI 5,4%

16 Agustus 2017, 16.20 WIB


image

Hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan Rencana Anggaran Pendapatan Balanja Negara (RAPBN) 2018 yang ditetapkan oleh pemerintah.

Beliau menuturkan, pemerintah telah melakukan perencanaan indikator ekonomi makro di tahun mendatang dengan memperhatikan seluruh dinamika yang ada dan berbagai tantangan yang dihadapi. Indikator tersebut menjadi dasar penyusunan RAPBN 2018.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2018, sebesar 5,4%. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan dicapai melalui dukungan konsumsi masyarakat yang terjaga, kenaikan investasi, dan perbaikan kinerja ekspor dan impor.

Di tahun 2018 mendatang, pertumbuhan ekonomi akan diarahkan ke kawasan ekonomi Maluku, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara melalui peningkatan yang berhubungan dengan Pulau Jawa dan Sumatera yang selama ini menjadi penyumbang perekonomian nasional terbesar.

Peningkatan dan pembangunan infrastruktur, baik konektivitas ataupun ketersediaan energi, merupakan kunci dari upaya pemerataan ekonomi. Selain itu, melakukan pengembangan untuk daerah perbatasan juga menjadi prioritas pemerintah, agar menjadi pintu gerbang transaksi perdagangan internasional.

Sementara untuk inflasi diperkirakan masih akan tetap terjaga di tingkat 3,5%. Kondisi ini didukung oleh perbaikan kapasitas produksi nasional, stabilitas negara, dan masih relatif rendahnya harga komoditas global. Meski demikian, dampak cuaca terhadap harga komoditas pangan menjadi risiko yang harus dipertimbangkan, lantaran cuaca merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan kenaikan inflasi.

Penguatan koordinasi kebijakan moneter, fiskal, dan sektor riil tentunya juga masih akan terus dicapai dan ditingkatkan untuk lebih mendukung terjaminnya stabilitas harga di dalam negeri.