Untuk Mendapatkan Harga Terbaik, Segera Hubungi Kami di (021) 2961 5678                                                                                    
HASIL DATA PDB TAK PENGARUHI LAJU RUPIAH

05 Februari 2021, 14.00 WIB


image

Hingga pertengahan perdagangan hari ini, Jumat (5/2/2021), nilai tukar rupiah masih mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia sebenarnya tidak terlalu buruk, namun menguatnya mata uang Paman Sam membuat laju rupiah kembali menjauhi level Rp14.000/US$.

Mengutip data Refinitiv, rupiah dibuka stagnan di posisi Rp14.010/US$. Tidak lama kemudian, rupiah langsung masuk ke zona merah dengan pelemahan 0,21% ke level Rp14.040/US$.

Pukul 12.00 WIB, pergerakan nilai tukar rupiah terpantau sedikit mulai membaik yang berada di posisi Rp14.030/US$.

Berdasarkan dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS), angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020, tercatat negatif atau terkontraksi.

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun lalu mengalami pertumbuhan -2,07%. Lebih buruk dibandingkan tahun 2019 lalu yang tumbuh 5,02%. Terakhir kali Indonesia mengalami kontraksi ekonomi yaitu pada tahun 1998.

Sementara PDB kuartal IV-2020 dilaporkan mengalami kontraksi 2,19% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Hal ini menunjukan bahwa perekonomian Indonesia mengalami penurunan dalam 3 kuartal berturut-turut, atau masih belum bisa lepas dari resesi.

Meski demikian, rilis data PDB tersebut tidak menyebabkan laju rupiah bergejolak. Sebab, pelaku pasar sudah mengantisipasi dan maklum akan kontraksi yang dialami oleh Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, namun hampir semua negara di dunia ini mengalami kontraksi ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Penguatan dolar AS didorong oleh bagusnya data tenaga kerja AS yang membuat pelaku pasar melakukan aksi short covering atau menutup posisi jual dolar AS, sehingga the greenback terus mengalami penguatan.