Untuk Mendapatkan Harga Terbaik, Segera Hubungi Kami di (021) 2961 5678                                                                                    
BI DIPREDIKSI KEMBALI NAIKAN SUKU BUNGA, RUPIAH MASIH LESU

16 November 2022, 09.40 WIB


image

Mata uang Garuda kembali mengalami pelemahan terhadap kurs dolar AS pagi ini, Rabu (16/11/2022). Padahal indeks dolar AS tengah mengalami kejatuhan pada perdagangan Selasa kemarin.

Mengutip data Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,1% ke posisi Rp15.550/US$. Namun pelemahan rupiah bertambah 0,23% pada pukul 09.03 WIB, menjadi Rp15.570/US$.

Indeks dolar AS kembali melemah pada perdagangan kemarin sebesar 0,24% ke level 106,44, ini menjadi posisi terendah dalam dua bulan terakhir. Indeks dolar AS ini sudah mencatat penurunan selama 6 perdagangan terakhir, dengan total 5,8%.

Meski demikian, pasar juga menanti pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis besok. Berdasarkand ari polling Reuters menunjukan jika BI akan kembali menaikan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin menjadi 5,25%.

Para pelaku pasar kini menanti kepastian berapa basis poin yang akan dinaikan oleh BI besok. Hal ini membuat mata uang Garuda sulit untuk bergerak menguat.

Selain itu, dari 14 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tersebut, ada 8 lembaga/institusi yang memprediksi jika BI akan menaikan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5,25%.

Sedangkan enam lembaga atau institusi lainnya memprediksi BI akan menaikan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,00%.

Saat ini BI sudah menaikan suku bunga acuannya sebesar 125 bps dalam waktu tiga bulan, pada bulan Agustus suku bunga naik sebesar 25 bps, 50 bps pada September, dan 50 bps pada bulan Oktober.

Ekonom Bank Danamon, Irman Faiz memberikan pernyataan jika BI akan menaikan suku bunga secara agresif untuk menahan pelemahan rupiah.

BI diprediksi akan melakukan front-loading kebijakan dengan menaikan suku bunga acuannya sebesar 50 bps. Ini akan menjadi sinyal jelas jika kebijakan BI akan lebih hawkish.

Sementara BI memiliki peluang besar untuk kembali menaikan suku bunganya sebesar 50 basis poin, setelah perekonomian Indonesia tumbuh tinggi di kuartal III-2022.

Pada awal bulan ini, Badan Pusat Statistik (PBS) mengumumkan realisasi produk domestik bruto (PDB) Indonesia untuk kuartal II-2022 tumbuh sebesar 5,72% (year on year/yoy). Rilis tersebut sedikit lebih tinggi dibanding proyeksi pemerintah di 5,7%, dan Bank Indonesia (BI) sebesar 5,5%.

Dapat Kurs Terbaik Hanya Ada Di PT.SAVE Money Changer, Berlokasi Di Daerah Sunter Jakarta Utara