Untuk Mendapatkan Harga Terbaik, Segera Hubungi Kami di (021) 2961 5678                                                                                    
MATA UANG PAMAN SAM MENGUAT DI ASIA

21 November 2022, 11.15 WIB


image

Nilai tukar rupiah sempat diperdagangkan menguat, kemudian berbalik arah melemah terhadap dolar AS hingga perdagangan hari ini, Senin (21/11/2022). Pelemahan ini terjadi seiring dengan laju mayoritas mata uang di Asia.

Mengutip data Refinitiv, mata uang Garuda dibuka menguat tipis 0,03% ke posisi Rp15.680/US$. Tidak lama kemudian, rupiah kembali melemah dengan koreksi 0,1% menjadi Rp15.700/US$.

Indeks dolar AS yang mengukur penguatan greenback terhadap enam mata uang lainnya, tercatat mengalami penguatan sebesar 0,24% ke level 107,18 dan mengawali pekan ini dengan penguatan tentu akan memberikan tekanan terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.

Selain itu, melihat secara year to date (ytd), rupiah sudah terkoreksi sebesar 9,1% terhadap rupiah. Jika dibandingkan dengan kinerja mata uang lainnya di Asia, nilai tukar rupiah menduduki posisi terkuat ke-6, di mana posisi tersebut semakin tergeser pada bulan sebelumnya.

Meski demikian, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini bahwa nilai tukar rupiah akan kembali bergerak menguat dalam waktu dekat lantaran fundamental ekonomi dalam negeri secara keseluruhan masih dalam kondisi yang baik.

Sementara dari Negeri Paman Sam, pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Boston Susan Collins menuturkan pada Jumat (18/11/2022) bahwa ia melihat sedikit bukti terkait inflasi melandai dan memperkirakan Fed masih akan kembali menaikan suku bunga acuannya pada 14 Desember 2022 mendatang sebesar 75 basis poin (bps) sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi.

Sepanjang tahun ini, The Fed telah menaikan suku bunga acuan dengan agresif dan menjadi yang tercepat sejak 1980-an hingga 375 bps, termasuk empat kenaikan berturut-turut sebesar 75 bps.

Mayoritas mata uang di Asia terpantau mengalami tekanan terhadap dolar AS di pasar spot, hanya dolar Hong Kong dan yen Jepang yang berhasil menguat.

Sedangkan baht Thailand dan yuan China mencatat koreksi terdalam yang masing-masing sebesar 0,53% dan 0,52% terhadap dolar AS. Disusul rupee India yang jatuh 0,3%.

Dapat Kurs Terbaik Hanya Ada Di PT.SAVE Money Changer, Berlokasi Di Daerah Sunter Jakarta Utara