Untuk Mendapatkan Harga Terbaik, Segera Hubungi Kami di (021) 2961 5678                                                                                    
RUPIAH SULIT MENGUAT, MESKI INDEKS DOLAR AS ANJLOK

10 Januari 2023, 09.20 WIB


image

Pergerakan nilai tukar rupiah tercatat melemah terhadap kurs dolar AS hari ini, Selasa (10/1/2023). Sedangkan Indeks dolar AS anjlok di awal pekan kemarin.

Mengutip data Refinitiv, mata uang Garuda dibuka melemah tipis 0,03%, namun tidak lama kemudian pelemahan bertambah menjadi 0,1% ke level Rp15.580/US$.

Pada perdagangan Senin kemarin, Indeks dolar AS jatuh hingga 0,85% ke 103,001, ini merupakan posisi terendah sejak 10 Juni 2022.

Hari ini, pasar masih menanti pidato dari ketua The Fed, Jerome Powell, sebagai petunjuk apakah laju kenaikan suku bunga akan dilonggarkan setelah beberapa data ekonomi menunjukan pelambatan. Hal ini menjadi pemicu rupiah masih sulit bergerak menguat meski indeks dolar AS anjlok.

Sepanjang tahun 2022, bank sentral AS atau The Fed telah menaikan suku bunganya sebesar 425 basis poin menjadi 4,25% atau 4,5%, tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Dan menjadi kenaikan paling agresif sejak tahun 1980an.

The Fed sebelumnya juga memberikan sinyal akan kenaikan suku bunga acuannya di tahun 2023, kenaikan suku bunga akan dilakukan dua kali lagi, 50 basis poin di bulan Februari dan 25 basis poin sebulan berselang hingga menjadi 5% hingga 5,25%.

Akan tetapi, berdasarkan dari perangkat FedWatch milik CME Group, pasar melihat jika The Fed akan menaikan suku bunga acuannya masing-masing 25 basis poin di bulan Februari dan Maret, sehingga puncaknya menjadi 4,75% hingga 5%.

Probabilitas untuk kenaikan 25 basis poin pada Februari sebesar 80,2% dan 69,7% pada Maret.

Sementara The Fed sebelumnya sempat memberikan pernyataan tidak akan menurunkan suku bunga acuannya hingga 2024. Namun melihat data ekonomi AS yang menunjukan tanda-tanda pelambatan, pelaku pasar melihat jika The Fed memiliki peluang untuk menurunkan suku bunganya lebih cepat.

Ekspektasi pelambatan laju kenaikan suku bunga muncul setelah Institute for Supply Management (ISM) pada Jumat kemarin, melaporkan bahwa sektor jasa Amerika Serikat mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam dua setengah tahun terakhir.

Kontraksi tersebut juga menjadi tanda jika perekonomian AS di tahun 2023 akan suram, dan resesi terus membayangi.

Sektor jasa merupakan kontribusi terbesar produk domestik bruto (PDB) AS berdasarkan lapangan usaha. Kontribusinya tidak pernah kurang dari 70%.

Dapat Kurs Terbaik Hanya Ada Di PT.SAVE Money Changer, Berlokasi Di Daerah Sunter Jakarta Utara